Kenangan Sajadah Panjang
Dan malam pun memayungi rembulan Dikala peri hutan menggemulai di pucuk rerumputan Bersama lantunan Sajadah Panjang kuundang kenangan Ditemani hembus angin syahdu Bilah kaca jendelaku turut berlagu Dibisikannya cerita yang haru Tentang sebuah perjalanan Diuirnya sebuah kemenangan Di barat jawa, mengais kebermaknaan Tak tahu jalan, secuil pengalaman Terbatas bahasa berujung kebingungan Salah orang, salah dugaan Apalah arti terik dan hujan Dibanding bertahan akan cacian Dibanding membatalkan umpatan Tak dirasa tetes-tetes pilu menjadi deraian Rindu ayah bunda, rindu handai taulan “Ingin pulang, tapi ku punya impian” Hilir perkara begitu bergantian Begitu cepat pula dilupakan Dipanggillah kembali suara kebenaran Begitu terdengar suara adzan Menjelang Fitri tinggallah semalaman Sajadah basah berlin