Mahasiswa, Dialektika dan Kekhawatirannya
illustration by me Assalamualaikum, halo teman main! Selamat datang. Aku tidak terlalu berharap ada seseorang yang membaca di ruang belajarku ini. Kalaupun ada, mungkin kau sedang tersesat. Apalagi sampai memberi klik pada judul ngelantur ini, dan membaca paragraf pertamanya. Tulisan kali ini rencananya ingin kudesain ala curhatan dalam buku-buku harian anak SMA. Tapi aku juga tidak ingin kau-yang tersesat ini semakin tersesat. Membaca coretan mahasiswa S1 semester lima yang dalam hatinya kadang muncul rasa khawatir untuk menatap wajah masa depan ini, sebenarnya hanya membuang waktu. Jelas. Apasih kegiatan yang tidak membuang waktu? Semua butuh waktu. Bulan lalu dosen waliku yang selalu dirindukan kehadirannya oleh semua mahasiswa di kelas Jurnalistik Online (salah satu kelas favoritku), memberikan kami semacam wejangan. Tentang gambaran karier di masa depan, kalau menurut versi pemahamanku. Kata beliau, persaingan kerja di era sekarang, gila-gilaan! Bisa dibayangkan, seluruh lu...