Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Merayakan Hari Ayah

Gambar
Sempat dipanggil ‘om’, ayah satu ini memang unik. Tidak pantas terlihat marah, sulit menjauh dari dapur, terbiasa hidup di laut, hobi mencuci dan menjemur pakaian, merawat anak bebek, berkebun hingga menari perut. Papa waktu masih kurus Pembukaan yang keterlaluan ya, dari seorang anak yang ingin mengucapkan Hari Ayah untuk papanya. Iyap, saking susahnya bilang kalo “aku sayang papa”. Kenapa? Aku juga nggak tau alasannya. Entah mau bagaimana caranya mengutarakan rasa terimakasih yang sudah lama tersimpan. Bahkan sampai susah mau menyebutkan terima kasih untuk apa. Yang jelas untuk kehidupan yang tidak ternilai harganya, untuk masakan-masakan enak setiap harinya. Tapi tenang Pa, tulisan ini tidak bermaksud untuk sok-sokan menghadirkan suasana haru biru. Mari kita bertualang ke beberapa waktu lalu. Busi Vespa Pelangi Ini vespa berkekuatan pelangi   Di usia TK aku mulai mengenal sparepart motor bernama ‘busi’. Walau tidka tahu detail apa itu busi, aku memahami bahwa busi adalah salah

Mamaku Odamun, dan Kami Menerima

Gambar
Membincang hidup rasa-rasanya di usia 20an keatas, inginnya lebih sederhana saja. Menerima. Bukan pasrah ya. Tetapi menerima dengan menyadari segala apa yang sedang kita alami, atau dapatkan. Menerima dengan memahami sesuatu yang terjadi ada yang bisa kita ambil kendali atau cukup dengan berserah diri. Menerima dengan memahami sesuatu apakah itu baik, buruk, atau yang masih ditimbang nilai baik-buruknya karena masing-masingnya memiliki konsekuensi. Menerima dengan memahami kapasitas diri sendiri, dan mengontrol ekspektasi. Satu bulan ini, hasil tes USG pemeriksaan thyroid mamaku menyatakan bahwa terdapat benjolan kecil di sekitar lapisan kulit leher kiri-kanannya. Namun benjolan itu hanyalah gejala yang ditimbulkan oleh penyakit utamanya. Graves disease atau yang akrab dipanggil autoimun menjadi penyebab adanya benjolan itu. Aku sempat terkejut mendengar kabar dari dokter spesialis yang membantu mama. Tapi selanjutnya aku mulai mengingat kembali, apa yang terjadi pada mama belakangan i

Berayah Seorang Pelaut

Gambar
Source: wikihow Karena kita ngga bisa memilih dari keluarga mana kita dilahirkan.  It’s g iven to us, It builds us. Inget ngga, kapan pertama kali kita mengenali dan meyakini bahwa mereka adalah keluarga kita? Wanita berambut hitam tebal dan panjang dengan cara bicara yang tegas dan lugas itu ibu kita? Dan lelaki dengan tinggi standar berkulit langsat serta berwajah lonjong itu adalah ayah kita? Inget ngga, waktu itu apa kita disuruh memilih yang manakah sosok yang akan kita panggil ibu dan ayah? Tidak. Kita berproses secara alami mengenali dan menginternalisasinya ke dalam diri kita, bahwa “yap ibu ibu dan ayahku”. Aku seorang kakak tertua di keluarga intiku, beradik dua, laki-laki dan perempuan, serta kedua orang tua yang lengkap. Mama adalah seorang ibu rumah tangga dengan bermilyar hasrat berjuangnya. Beliau mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus kami semua, dan berdagang kue ringan, sesekali masakan berat, aktif dalam beberapa keorganisasian. Dan Papaku, seorang TNI Angkatan La